ASAS-ASAS PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG BAIK
Asas-Asas Pembentukan Peraturan Peraturan yang baik (menurut I.C. van der Vlies)
Didalam Bukunya yang berjudul "Het wetsbegrip en beginselen van behoorlijke regelgeving" I.C. van der Vlies membagi asas-asas dalam pembentukan peraturan negara yang baik (beginselen van behoorlijke regelgeving) kedalam asas-asas yang formal dan yang material.
Asas-asas yang formal meliputi :
- Asas tujuan yang jelas (beginsel van duidelijke doelstelling)
- Asas organ/lembaga yang tepat (beginsel van het justie orgaan)
- Asas perlunya pengaturan (het noodzakelijkheids beginsel)
- Asas dapatnya dilaksanakan (het beginsel van uitvoerbaarheid)
- Asas konsesus (het beginsel van konsesus)
Asas-asas yang material meliputi :
- Asas tentang terminologi dan sistematika yang benar (het beginsel van duidelijke terminologi en duiidelijke systematiek)
- Asas tentang dapat dikenali (het beginsel van de kenbaarheid)
- Asas perlakuan yang sama dalam hukum (het rechtsgelijkheidsbeginsel)
- Asas kepasttian hukum (het rechtzekerheidsbeginsel)
- Asas pelaksanaan hukum sesuai keadaan individual (het beginsel van de individuele rechtsbedeling).
Asas-Asas Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan yang Patut
(menurut A. Hamid S. Attamini)
A..Hamid S. Attamini berpendapat, bahwa pembentukan peraturan perundang-undangan indonesia yang patut, adalah sebagai berikut :
- Cita hukum Indonesia
- Asas Negara Berdasar Atas Hukum dan Asas Pemerintahan Berdasar Sistem Konstitusi
- Asas-asas lainnya.
Dengan demikian asas-asas pembentukan peraturan perundang-undangan indonesia yang patut akan mengikuti pedoman dan bimbingan yang diberikan oleh :
- Cita Hukum Indonesia yang tidak lain melainkan Pancasila (Sila-sila dalam hal tersebut berlaku sebagai Cita (Idee), yang berlaku sebagai "bintang pemandu".
- Norma Fudamental Negara yag tidak lain melainkan pancasila (Sila-sila dalam hal tersebut berlaku sebagai Norma)
- a) Asas-asas Negara berdasar Atas Hukum yang Menempatkan Undang-Undang sebagai alat pengaturan yang khas berada dalam keutamaan hukum. b) Asas-Asas pemerintahan Berdasar sistem Konstitusi yang Menempatkan Undang--Undang sebagai dasar dan batas penyelenggaraan kegiatan-kegiatan pemerintahan.
Asas-asas pembentukan peraturan perundang-undangan yang patut itu meliputi juga:
- Asas tujuan yanng jelas
- Asas perlunya pengaturan
- Asas organ/lembaga dan materi muatan yang tepat
- Asas dapatnya dilaksanakan
- Asas dapatnya dikenali
- Asas perlakuan yang sama dalam hukum
- Asas kepastian hukum
- Asas pelaksanaan hukum sesuai keadaaan individual.
Apabila mengikuti pembagian mengenai adanya asas yang formal dann asas yang material, maka A. Hamid S. Attamini cenderung untuk membagi asas-asas pembentukan perturan perundang-undangan yang patut tersebut kedalam :
a. Asas-asas formal dengan perincian :
- Asas tujuan yang jelas
- Asas perlunya pengaturan
- Asas organ/lembaga yang tepat
- Asas materi muatan yang tepat
- Asas dapatnya dilaksanakan
- Asas dapatnya dikenali
b. Asas-asas material, dengan perincian :
- Asas sesuai dengan cita hukum Indonesia dan fundamental negara
- Asas sesuai dengan dasar hukum negara
- Asas sesuai dengan prinsip-prinsip negara berdasar atas hukum
- Asas sesuai dengan prinsip-Prinsip pemerinahan berdasar sistem konstitusi.
Dengan mengacu pada asas-asas pembentukan peraturan perundang-undangan indonesia yang patut tersebut,dapat diharapkan terciptanya peraturan peraturan perundang-undangan yang baik dan dapat mencapai tujuan secara optimal dalam pembangunan hukum di negara republik indonesia.
Asas Pembentuk Peraturan Perundang-undangan yang Baik
(menurut Undang-undang No.10 Th.2004)
Asas pembentukan peraturan perundang-undangan yang baik seperti dikemukakan di atas dirumuskan juga dalam undang-undang No.10 tahun 2004 tentang Pembentukan peraturan perundang-undangan khususnya pasal 5 dan pasal 6 yang dirumuskan sebagai berikut :
Pasal 5
Dalam membentuk peraturan perundang-undangan harus berdasarkan pada asas pembentukan peraturan perundang undangan yang baik meliputi:
a. kejelasan tujuan
b. kelembagaan atau organ pembentuk yang tepat
c. kesesuain antara jenis dan materi muatan
d. dapat dilaksanakan
e. kedayaagunaan dan kehasilgunaan
f. kejelasan rumusan, dan
g. keterbukaan.
Asas-asas yang dimaksudkan dalam pasal 5 diberikan penjelasannya dalam penjelasan pasal 5 sebagai berikut :
- Asas kejelasan tujuan adalah bahwa setiap pembentukan peratuan perundang-undangan harus mempunyai tujuan yang jelas yang hendak dicapai.
- Asas kelembagaan atau organ pembentuk yang tepat adalah bahwa setiap jenis peraturan perundang-undangan harus dibuat oleh lembaga/pejabat pembentuk peraturan perundang-undangan yang berwenang. peraturan perundang-undangan tersebut dapat dibatalkan atau batal demi hukum, bila dibuat oleh lembaga/pejabt yang tidak berwenang.
- Asas kesusilaan antara jenis dan materi muatan adalah bahwa dalam pembentukan peraturan perundang-undangan harus benar-benar memperhatikan materi muatan yang tepat dengan jenis peraturan perundang-undangannya.
- Asas dapat dilaksanakan adalah bahwa setiap pembentukan peraturan perundang-undangan harus memperhitungkan efektifitas peraturan perundang-undangan tersebut didalam masyarakat, baik secara filosofis, yuridis maupun sosiologis.
- Asas kedayagunaan dan kehasilgunaan adalah bahwa setiap peraturan perundang-undangan dibuat karena memang benar-benar dibutuhkan dan bermanfaat dalam mengatur kehidupan bermasyarakat,berbangsa,dan bernegara.
- Asas kejelasan rumusan adalah bahwa setiap peraturan perundang-undangan harus memenuhi persyaratan teknis penyusunan peraturan perundang-undangan,sistematika dan pilihan kata atau terminologi, serta bahasa hukumnya jelas dan mudah dimengerti, sehingga tidak menimbulkkan berbagai macam interpretasi dalam pelaksanaannya.
- Asas keterbukaan adalah bahwa dalam proses pembentukan peraturan perundang-undangan mulai dari perencanaan,persiapan,penyusunan,dan pembahasan bersifat transparan dan terbuka.dengan demikian seluruh lapisan masyarakat mempunyai kesempatan yang seluas-luasanya untuk memberikan masukan dalam proses pembentukan peraturan perundang-undangan.
dikutip dari Ilmu perundang-undangan , Maria Farida Indrati S.
terima kasih
BalasHapusterima kasih
BalasHapus